Jumat, 22 November 2013

RESUME MATERI PELAJARAN DALAM MATA KULIAH SIM



TUGAS SIM
Tentang
RESUME MATERI PELAJARAN DALAM MATA KULIAH SIM

Oleh :
RISMAN
1101758
Dosen Pembimbing
ALDRI FRINALDI, SH., MH





PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARAJURUSAN ILMU SOSIAL POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013

   









  KATA PENGANTAR

Assalamu,alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah,puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada penulis ,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah RESUME MATERI PELAJARAN DALAM MATA KULIAH SIM  ini sesuai aturan  yang telah ditentukan dosen yang bersangkutan.
Makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen yang bersangkutan selaku pengajar dalam mata kuliah SIM dan juga kepada teman-teman yang ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini serta pihak-pihak lain.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan makalah ini,dikarenakan keterbatasan pengalaman. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun agar penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan mendatang. Akhir kata penulis mengharapkan makalah ini bermanfaat dan berguna bagi mahasiswa khusunya pada masyarakat luas lainnya.

                                                                        Padang,  21 November 2013

                                                                                   Penulis







DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................
A.    Latar belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
A.    Sistem Informasi Dalam Organisasi
B.     Manfaat SIM Dalam Organisai
C.     SIM Pada Media Internet dan Jaringan Telekomunikasi
D.    Komunikasi Data
E.     Kendala Penerapan SIM Pada Organisasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
F.      Pengendalian SIM
G.    Pengambilan Keputusan Dalam SIM


BAB III Penutup...........................................................................................................
A.    Kesimpulan
B.     Saran

Refrensi..........................................................................................................................





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis Internet, memainkan peranan penting dan makin luas dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksie- commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya.teknologi dan sistem informasi berbasis Internet dalam waktu singkat menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini.
Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
B.     Tujuan Penulisan
Berdasarkan Latar belakang tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami konsep sistem informasi, penggunaannya SIM pada organisasi publik dan privat serta kendala penerapan SIM
BAB II
PEMBAHASAN
  1. SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI
Sistem informasi manajemen merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam ilmu administrasi Negara. Organisasi public sebagai focus dalam administrasi Negara selalu mengkaitkan segala sumber  daya dalam mencapai tujuannya. Salah satu sumber daya yang cukup penting adalah informasi. Bahkan menurut Robert Murdick,informasi ini dianalogikan sebagai darah dalam organisasi.Ini berarti kalau aliran darah mengalami hambatan,maka organisasi akan jatuh pada posisi tidak sehat.
Kemajuan dan kecanggihan teknologi pada era komunikasi ini membawa konsekuensi dilakukannya proses pengolahan data secara cepat dan efisien dengan kemungkinan menampilkan output informasi yang sangat variatif. Pada saat tertentu dominasi teknologi ini menjadi factor yang sangat merisaukan bagi user,khususnya pada manajer tingkat atas dalam kaitannya dengan kemapanan penentu kelangsungan hidup organisasi melalui instrument system dan prosedur. Apabila hal ini terjadi,maka manajer justru dapat bersikap antipasti terhadap peranan analis system.akibat lebih lanjut adalah terancamnya pencapaian tujuan organisasi itu sendiri.
Rendahnya tingkat adaptasi organisasi terhadap perubahan dibandingkan dengan cepatnya perkembangan teknologi pada tahap selanjutnya akan menghambat peranan system informasi manajemen itu sendiri. Faktor perilaku organisasi menjadi menjadi factor yang  menentukan efektivitas system informasi manajemen pada organisasi. Komleksitas ini ini semakin bertambah dengan ditambahnya peranan informasi informal di satu pihak dengan rendahnya fleksibilitas.

Sistem informasi mempunyai tiga tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu:
·       Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional,
·       Mendukung pengambilan keputusan manajemen dan
·       Mendukung persaingan keuntungan strategis.
  1. MANFAAT SIM DALAM ORGANISASI
Kemajuan dan kecanggihan teknologi pada era komunikasi ini membawa konsekuensi dilakukannya proses pengolahan data secara cepat dan efisien dengan kemungkinan menampilkan output informasi yang sangat variatif.Pada saat tertentu dominasi teknologi ini menjadi factor yang sangat merisaukan bagi user,khususnya pada manajer tingkat atas dalam kaitannya dengan kemapanan penentu kelangsungan hidup organisasi melalui instrument system dan prosedur.Apabila hal ini terjadi,maka manajer justru dapat bersikap antipasti terhadap peranan analis system.akibat lebih lanjut adalah terancamnya pencapaian tujuan organisasi itu sendiri.
a.    Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat organisasi dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
b.    Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
c.    Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar.

C.    SIM Pada Media Internet dan Jaringan Telekomunikasi.
Sistem informasi manajemen dengan teknologi informasi sangat berhubungan, karena keduanya bergerak dibidang informasi (pengolahan) dan teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi. Karena sistem informasi dapat tersusun oleh beberapa teknologi informasi. sehingga apabila teknologi informasi mengalami kerusakan maka mempengaruhi Sistem informasi atau sistem informasi juga akan mengalami gangguan.
Mcleod (1995) mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk entitas organisasi formal atau sub unit di bawahnya. Informasi menjelaskan suatu organisasi yang salah satu sistem utamanya menjelasakan mengenai apa yang telah terjadi, apa yang sekarang terjadi, dan apa kemungkinannya di masa mendatang.
Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai Sistem Informasi Manajemen. Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.
Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk  mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitasaktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.
Dengan kata lain, sistem informasi manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para manajer dan para pengguna lainnya yang berfungi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan lain dalam cakupan organisasi ataupun perseorangan. Informasi itu sendiri, merupakan data yang telah diolah, dianalisis, melalui suatu cara sehingga memiliki arti makna (worth). Sedangkan data adalah fakta, atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angka, nama, lambang yang menggambarkan suatu objek, ide, kondisi ataupun situasi.

Hubungan SIM dengan E-Governance     
Pemanfaatan Sistem Informasi telah semakin luas.Penggunaan pengguna informasi telah merambah bidang perdagangan,pendidikan,pertahanan dan keamanan negara,sosial dan sebagainya. Hal ini dikarenakan sistem informasi memiliki kelebihan dalam hal kecepatan,kemudahan dan biaya yang murah.Dengan menggunakan sistem informasi,terwujudlah suatu efisiensi dalam gerak kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya.Sistem informasi dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas dari interaksi tersebut.Oleh sebab itu,sistem informasi banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan,dan dengan keuntungan-keuntungan yang ditawarkan ,teknologi ini mulai diterapkan dalam praktek pemerintahan.Kedua hal tersebut merupakan hal yang saling berkaitan.
E-Governance sendiri dapat diartikan se­bagai pemanfaatan teknologi informasi (seperti internet, telepon, satelit) oleh institusi pemerin­tahan untuk meningkatkan kinerja pemerintah dalam hubungannya dengan masyarakat, komunitas bisnis, dan kelompok terkait lainnya (World Bank, 2001).
E-governance intinya adalah proses pemanfaatan tekno­logi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efisien. Karena itu, dalam melihat e-governance, kita jangan terperangah oleh unsur "e" semata, tetapi yang lebih penting lagi adalah proses pemerintahannya itu sendiri.    

D.    Komunikasi Data
Komunikasi data adalah suatu bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara computer computer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan baguan vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.
Data yang dimaksud disini adalah sinyal-sinyal elektromagnetik yang dibangkitkan oleh sumber data yang dapat ditangkap dan dikirimkan ke terminal-terminal penerima. Yang dimaksud terminal adalah peralatan untuk terminal suatu data seperti disk drive, printer, monitor, papan ketik, scanner, plotter dan lain sebagainya.
Mengapa diperlukan suatu teknik komunikasi data antar komputer satu dengan komputer atau terminal yang lain. Salah satunya adalah sebagai berikut :
1.    Adanya distributed processing , ini mutlak diperlukan jaringan sebagai sarana pertukaran data.
2.    Transaksi sering terjadi pada suatu lokasi yang berbeda dengan lokasi pengolahan datanya atau lokasi di mana data tersebut akan digunakan, sehingga data perlu dikirim ke lokasi pengolahan data dan dikirim lagi ke lokasi yang membutuhkan informasi dari data tersebut.
3.    Biasanya lebih efisien atau lebih murah mengirim data lewat jalur komunikasi, lebih-lebih bila data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan dengan cara pengiriman biasa.
4.    Suatu organisasi yang mempunyai beberapa lokasi pengolahan data, data dari suatu lokasi pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan mengirimkan data ke lokasi pengolahan lain yang kurang atau tidak sibuk.
Jaringan komputer mulai berkembang di awal tahun 1980 sebagai media komunikasi komunikasi yang berkembang pesat. Sehingga sampai saat ini komputer menjadi sarana komunikasi yang sangat efektif dan hampir seluruh bentuk informasi melibatkan komputer dalam penggunaannya.
Dengan ditemukannya internet, berbagai informasi bisa diakses dari rumah dengan biaya yang murah. Komunikasi data sebenarnya merupakan gabungan dua teknik yang sama sekali jauh berbeda yaitu pengolahan data dan telekomunikasi. Dapat diartikan bahwa komunikasi data memberikan layanan komunikasi jarauk juah dengan sistem komputer.
E.     Kendala Penerapan SIM Pada Organisasi Pemerintah Dan Organisasi Pemerintah Daerah 
1.      Penerapan SIM pada Pemerintahan (e-government).
E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web.
Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government). Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:
1.      Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
2.       Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3.      Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
4.      Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.

Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah sangat mendesak untuk dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on- line antar instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan informasi terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan strategis dan kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi paradigma baru dengan upaya peningkatan kinerja birokrasi serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good govermance).
 Hal terpenting yang harus dicermati adalah sektor pemerintah merupakan pendorong serta fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu keberhasilan pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar instansi agar terjadi keterpaduan sistem antara pemerintah dengan pihak penggunan lainnya. Upaya percepatan penerapan e- Government, masih menemui kendala karena saat ini belum semua daerah menyelenggarakannya. Apalagi masih ada anggapan e-Government hanya membuat web site saja sosialisasinya tidak terlaksana dengan optimal. Namun berdasarkan Inpres, pembangunan sistem informasi pemerintahan terpadu ini akan terealisasi sampai tahun 2005 mendatang. Kendati demikian yang terpenting adalah menghapus opini salah yang menganggap penerapan e-Government ini sebagai sebuah proyek, padahal merupakan sebuah sistem yang akan memadukan subsistem yang tersebar di seluruh daerah dan departemen.
2.      Kendala Penerapan SIM Pada Organisasi
a.  Belum adanya dokumentasi mengenai bagan arus ringkasan (summary flow chart) yang memperlihatkan aliran/arus data sejak data mentah sampai dengan informasi tercetak. Persoalan ini kelihatannya sederhana, tetapi terkadang bias menyulitkan pihak manajer dalam mengawasi arus informasi yang terdapat dalam organisasi yang dipimpinnya.
b.  Lemahnya Data Management Systems. Ini terbukti dari belum adanya standar operasi yang baku, munculnya ekses overflow reporting, redundancy yang tidak efisien dan sebagainya.
d.  Prosedur untuk melihat data secara incidental masih terlalu lama, ini disebabkan karena banyak Kantor PDE yang tidak menggunakan system database relasional yang lebih efisien sehingga direct access sulit dilakukan.
d. Tata-ruang perkantoran masih kurang memadai. Ruang untuk kegiatan-kegiatan ketatausahaan (tulis-menulis), operasi computer, atau penyortiran data masih bercampur-baur sehingga pekerjaan menjadi kurang sistematis.
e.  Untuk perawatan mesin atau perangkat keras, organisasi masih menggantungkan diri kepada pihak pemasok dengan system kontrak pertahun. Akibatnya kalau ada kerusakan-kerusakan teknis, sekalipun sangat sederhana, tidak bisa segera diatasi sendiri oleh para pegawai.

Permasalahan lain yang tida kalah pentingnya ialah kurang lancarnya pemasukan data. Proses data entry sangat menentukan kelangsungan proses-proses pengolahan berikutnya. Apabila sejak awal pengisian data tidak lancar dan tidak akurat, maka pekerjaan untuk mengoreksi data akan bertambah panjang, data sorting akan lamban, dan akhirnya tujuan organisasi PDE untuk menghasilkan informasi tepat pada waktunya tidak akan tercapai. Dengan demikian masalah-masalah pemasukan data ini timbul karena:
a.  Kurangnya pengertian dan kesadaran dari pihak konsumen sebagai pengisi data. banyak pengisi data yang tidak sadar bahwa data yang akan dimasukkan ke dalam computer harus memiliki format dan prosedur yang pasti untuk menghindari kesalahan pengisian data.
b. Belum meluasnya computerized minded di antara para pemakai data maupun para pengelola data sendiri di dalam organisasi-organisasi pemerintah.

c. Lemahnya system informasi di dalam organisasi pengolahan data sendiri. Ini menyangkut masalah-masalah administrative dan operasional seperti bagaimana menangani volume data yang besar, membuat formulir isian data yang optimal, menentukan jumlah macam data yang dibutuhkan secara tepat, menentukan standar operasi, mengembangkan system input dan output, dan sebagainya.

F.     Pengendalian SIM
          Pengendalian terhadap sistem informasi pada umumnya ada 2 (dua) yaitu pengendalian secara umum dan pengendalian aplikasi yang tujuannya adalah untuk meminimalisasi adanya gangguan terhadap sistem informasi.
A.     Pengendalian Secara Umum
Merupakan pengendalian sistem informasi yang paling luar dan yang pertama harus dihadapi oleh pemakai sistem informasi, pengendalian ini terdiri dari :
1.   Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasi yang baik dapat dicapai dengan cara adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab yang tegas sehingga kesempatan untuk melakukan gangguan sulit diperoleh. Terdapat beberapa fungsi utama yang harus dipisahkan tugas dan tanggung jawabnya yaitu bagian pengontrol data, bagian yang mempersiapkan data, bagian operasi komputer,bagian pustaka data, bagian pemrogram dan pengembangan sistem, dan bagian pusat informasi.
2.   Pengendalian dokumentasi
Pengendalian dokumentasi penting untuk keperluan seperti mempelajari cara pengoperasian sistem, sebagai bahan penelitian, dasar pengembangan sistem lebih lanjut, dasar dalam melakukan modofikasi dan perbaikan sistem dimasa yang akan datang, dan materi acuan bagi auditor dalam melakukan pemeriksaan.
3.   Pengendalian kerusakan perangkat keras
Gangguan terhadap perangkat keras dalam pengoperasian sistem informasi dapat dicegah dengan cara pertama : pengendalian perangkat keras pengendalian ini berfungsi untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras, kedua : dengan menyediakan perangkat keras cadangan yang akan digunakan jika perangkat keras utama mengalami kerusakan atau macet, penggunaan cadangan ini dikenal dengan dual processor computer, ketiga : dengan membeli asuransi jika perangkat keras rusak maka akan diganti oleh pihak asuransi.
4.   Pengendalian keamanan fisik
Dilakukan untuk menjaga keamanan terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan user (manusia). Pengendalian keamanan fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
a.    Pengawasan terhadap pengaksesan fisik atau pembatasan akses terhadap sistem informasi;
b.    Pengaturan lokaso fisik;
c.    Penerapan alat-alat pengamanan;
d.    Stabilizer;
e.    AC untuk mengatur temperature dalam ruangan; dan
f.     Pendeteksi kebakaran.
5.   Pengendalian keamanan data
Beberapa cara pengendalian untuk keamanan data yang dapat diaplikasikan adalah dipergunakan data log, proteksi file, pembatasan pengaksesan, data back-up atau recovery.

B.     Pengendalian Aplikasi
Pengendalian ini dipasang dalam program aplikasinya yaitu pengendalian pada tahap masukan, pengendalian pada tahap pengolahan atau proses dan pengendalian pada tahap keluaran.
Pengendalian pada tahap masukan mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah lengkap, terkumpul secara keseluruhan dan terbebas dari kesalahan sebelum masuk ke proses pengolahan. Pengendalian masukan ini sangat penting karena input yang salah tentunya akan menghasilkan output yang salah, sehingga pada tahap masukan data harus benar-benar terbebas dari kesalahan. Pengendalian masukan mencakup dua tahap yaitu tahap penangkapan data (data capture) terdapat beberapa proses pengendalian yaitu mengecek penomoran dokumen dasar apakah menggunakan nomor urut tercetak atau tidak, memaksimumkan masing-masing field pada dokumen dasar, pengkajian ulang data, dan melakukan verifikasi data, tahap kedua pemasukan data (data entry) berupa beberapa pengendalian yaitu echo check, existence check, matching check, field check, sign check, relationship check, limit check, range check, self-checking digit check, sequence check, label check, bath control total check, and zero balance check.
 Pada pengendalian pengolahan terdapat tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses pengolahan data yang dilakukan setelah data dimasukkan ke komputer. Kesalahan-kesalahan pada pengolahan pada umumnya disebabkan oleh : overflow (terjadi jika pengolahan menghasilkan perhitungan yang nilainnya terlalu besar atau kecil sehingga tidak mampu tersimpan di memori komputer), kesalahan logika program, logika program yang tidak lengkap, penangan pembulatan yang salah, kesalahan akibat kehilangan atau kerusakan record, kesalahan dalam urutan data, kesalahan data di file acuan, dan kesalahan proses serentak. Untuk mengecek kesalahan tersebut dilakukan pengendalian berupa pengecekan-pengecekan kesalahan seperti : control total check, matching check, reference file check, limit and reasonable check, crossfooting check, and record locking
 Pengendalian keluaran dimaksudkan untuk kedua macam bentuk keluaran yaitu keluaran dalam bentuk hard copy dan pengeluaran dalam bentuk soft copy. Baik keluaran berupa hard copy maupun soft copy tersebut memiliki tahapan masing-masing dan untuk setiap tahapan tersebut memiliki pengendalian tersendiri yang tujuannya adalah untuk menghasilkan keluaran yang benar-benar terbebas dari kesalahan-kesalahan.

G.    Pengambilan Keputusan Dalam SIM
A.       Kerangka Dasar Pengambilan Keputusan
Dalam manajemen pengambilan keputusan memegang peranan yang sangat penting karena keputusan yang diambil oleh manager merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya tau mereka yang bersangkutan dengan organisasi yang ia pimpin. Penting karena menyangkut semua aspek manajemen. Kesalahan dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada kerugian uang. Adakalanya keputusan yang diambil oleh manajer sendiri, tetapi tidak jarang juga bersama staf, tergantung dari besar kecilnya masalah dan gaya kepemimpinan yang dianut oleh manajer. Yang jelas pengambilan keputusan tidak bisa diambil secar sembarang. Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam rangka pemecahan suatu masalah untuk memperoleh hasil akhir untuk dilaksanakan.
Ada 3 model sebagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon:
Tahap proses dalam
Pengambilan keputusan
Penjelasan
Pemahaman
Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat menetukan masalahnya.
Perancangan
Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
Pemilihan
Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.

Dengan demikian, proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai arus dari pemahaman sampai perancangan dan pemilihan, tetapi pada setiap tahap hasilny mungkin dikembalikan lagi ketahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Misalnya, pemilihan mungkin menolak semua alternatif dan mengembalikannya ketahap perancangan untuk menghasilkan pemecahan tambahan.
Tiga tahap pengambilan keputusan dalam hubungannya dengan SIM
Tahap  proses pengambilan keputusan
Hubungan dengan SIM





Pemahaman
Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah tersebut dapat ditangani. 

Perancangan
SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah data dan meprakarsai pemecahan alternatif. Model harus membantu menganalisis alternatif.
Pemilihan
SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.


Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara tertutup atau terbuka. Sistem pengambilan keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisahkan dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungannya. Dalam sistem ini, pengambilkeputusan dianggap :
1.      Mengetahui semua alternati dan akibat atau hasil masing-masing alternatif.
2.      Mempunyai suatu mode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan ia membuat urutan alternatif yang disukai.
3.      Memilih alternatif yang memaksimumkan sesuatu seperti keuntungan, volume penjualan, atau kegunaan.

Sistem pengambilan keputusan yang terbuka memandang keputusan sebagai terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks dan sbagian tidak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan proses pengambilan keputusan selanjutnya mempengaruhi lingkungan. Pengambil keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak menunjukkan rasionalitas hanya dalam batas yang ditentukan oleh latar belakang, penglihatan alternatif, kemampuan untuk menangani model keputusan dan sebagainya.

B.     Tipe Pengambilan Keputusan
Pembuatan keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh manajer puncak, tetapi juga para manajer menengah dan lini pertama. Setiap jabatan seseorang dalam organisasi menyangkut berbagai derajat pembuatan keputusan, bahkan untuk pekerjaan rutin sekalipun dan dalam macam organisasi apapun. Salah satu metode pengklasifikasian keputusan yang banyak digunakan adalah menentukan apakah keputusan itu diprogram atau tidak. Keputusan yang diprogram (programmed decisions) adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan, atau prosedur. Keputusan ini rutin dan berulang-ulang. Setiap organisasi mempunyai kebijaksanaan tertulis atau tidak tertulis yang memudahkan pembuatan keputusan dalam situasi yang berulang dengan membatasi dan menghilangkan alternatif.
Keputusan yang  tidak diprogram adalah keputusan yang berkenaan dengan masalah khusus, khas, atau tidak biasa. Bila suatu masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh kebijaksanaan atau sangat penting sehingga perlu penanganan khusus, harus diselesaikan dengan suatu keputusan yang tidak diprogram. Beberapa contoh masalah yang memerlukan keputusan yang tidak diprogram antara lain : cara pengalokasian sumber daya organisasi, penanganan lini produk yang jatuh dipasaran, atau cara perbaikan hubungan masyarakat. Semakin tinggi kedudukan dalam organisasi, dibutuhkan kemampuan membuat keputusan yang tidak diprogram lebih tinggi. Atas dasar alasan ini, berbagai program latihan manajemen mencoba mengembangkan kemampuan manajer dalam membuat keputusan yang tidak diprogram.
Teknik – teknik pembuatan keputusan tardisonal dan modern yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon.
Tipe – tipe keputusan
Teknik – teknik pembuatan keputusan
Tradisional
Modern
Diprogram :
Keputusan rutin dan berulang-ulang
Organisasi mengembangkan proses bagi penanganannya
1.    Kebiasaan
2.    Kegiatan rutin :
Prosedur pengoperasian standar.
3.    Struktur organisasi pengharapan umum
Sistem tujuan saluran disusun dengan baik.
1.    Tekni-tekni riset
Operasi :
Analisa matematik
Model - model
Simulasi komputer.
2.    Pengolahan data elektronik.
Tidak Diprogram :
Keputusan sekali pakai, disusun tidak sehat dan kebijaksanaan. Ditangani dengan proses pemecahan masalah umu.
1.    Kebijakan intuisi dan kreatifitas.
2.    Coba – coba.
3.    Seleksi dan latihan para pelaksana.
Tekni pemecahan masalah yang diterapkan pada :
a.     Latihan membuat keputusan.
b.     Penyusunan program komputer “Heuristic”





















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sistem informasi manajemen menyediakan informasi setiap orang untuk pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi. SIM dan sistem pendukung keputusan merupakan aspek desain informatika organisasional yang memberikan suatu pengeruh besar dalam suatu oraganisasi/ perusahaan. Jika kedua sistem ini doterapkan dengan baik dalam membangun suatu organisasi, maka organisasi tersebut kemungkinan besar berjalan lancar dan memberikan efisiensi kepada pengelola.

B.  Saran
Dalam pembuatan makalah  ini masih banyak terdapat kekurangan - kekurangan baik dalam penulisan maupun isi dalam makalah ini. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengalaman dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu kami mohon ma’af atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam makalah ini. Penulis mengharapkan kritik dan sarannya dari kita semua baik dalam penulisan makalah ini maupun informasinya agar pendidikan dinegara kita ini lebih baik dan bermutu dan tentu saja tidak terlepas dari peran kita semua sebagai generasi penerus yang akan membangun negara ini.











REFERENSI
Tata Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogkakarta : C. V ANDI

McLeod, Raymond and P.Schell, George. 2007. Management Information System (Sistem Informasi Manajemen). Jakarta : salemba Empat


http://kebolangsing.wordpress.com/2009/12/25/peranan-sistem-informasi-manajemen-sebagai-pengambilan-keputusan/
Wahyudi Kumorotomo dan Subandono Agus Margono. 1998. Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi Publik. Yogyakarta; Gadjah Mada University Press
C.Laudon, Kenneth.     P.Laudon, Jane.     Sistem Informasi Manajemen.     Yogyakarta: ANDI.     2004.




2 komentar:

  1. Stainless Steel Dibel - Titanium Dibel - Titsanium Arts
    Stainless Steel Dibel - Titanium Dibel titanium nipple rings · Product Details. $0.95. Product Details: Stainless ford edge titanium 2021 Steel Dibel Product Details. titanium bar stock The Dibel black titanium rings Stainless Steel Dibel Stainless omega seamaster titanium Steel Dibel

    BalasHapus