TUGAS SIM
Tentang
RESUME MATERI PELAJARAN DALAM MATA
KULIAH SIM
Oleh :
RISMAN
1101758
Dosen Pembimbing
ALDRI FRINALDI,
SH., MH
PRODI ILMU
ADMINISTRASI NEGARAJURUSAN ILMU SOSIAL POLITIK
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu,alaikum
Wr.Wb
Alhamdulillah,puji
dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada penulis
,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah RESUME MATERI PELAJARAN
DALAM MATA KULIAH SIM ini sesuai
aturan yang telah ditentukan dosen yang
bersangkutan.
Makalah
ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen yang
bersangkutan selaku pengajar dalam mata kuliah SIM dan juga kepada teman-teman
yang ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini serta pihak-pihak lain.
Penulis
menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan
makalah ini,dikarenakan keterbatasan pengalaman. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun agar penulis dapat
membuat makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan mendatang. Akhir kata
penulis mengharapkan makalah ini bermanfaat dan berguna bagi mahasiswa khusunya
pada masyarakat luas lainnya.
Padang, 21 November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar...............................................................................................................
Daftar
Isi........................................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN.............................................................................................
A. Latar
belakang Masalah
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN...............................................................................................
A. Sistem
Informasi Dalam Organisasi
B. Manfaat
SIM Dalam Organisai
C. SIM
Pada Media Internet dan Jaringan Telekomunikasi
D. Komunikasi
Data
E. Kendala
Penerapan SIM Pada Organisasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
F. Pengendalian
SIM
G. Pengambilan
Keputusan Dalam SIM
BAB
III
Penutup...........................................................................................................
A. Kesimpulan
B. Saran
Refrensi..........................................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting
bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem
informasi berbasis Internet, memainkan peranan penting dan makin luas dalam
bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatakan
efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan
manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi
kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika
teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses
dukungan untuk pelanggan, transaksie- commerce, atau dalam aktivitas bisnis
lainnya.teknologi dan sistem informasi berbasis Internet dalam waktu singkat
menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global
yang dinamis saat ini.
Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware,
prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah
data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan
keputusan. Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi
dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara
maupun tulisan.
B.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan
Latar belakang tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui dan memahami konsep sistem informasi, penggunaannya SIM
pada organisasi publik dan privat serta kendala penerapan SIM
BAB II
PEMBAHASAN
- SISTEM INFORMASI DALAM ORGANISASI
Sistem informasi manajemen merupakan salah satu konsep yang sangat penting
dalam ilmu administrasi Negara. Organisasi public sebagai focus dalam
administrasi Negara selalu mengkaitkan segala sumber daya dalam mencapai tujuannya. Salah satu
sumber daya yang cukup penting adalah informasi. Bahkan menurut Robert
Murdick,informasi ini dianalogikan sebagai darah dalam organisasi.Ini berarti
kalau aliran darah mengalami hambatan,maka organisasi akan jatuh pada posisi
tidak sehat.
Kemajuan dan kecanggihan teknologi pada era komunikasi ini membawa
konsekuensi dilakukannya proses pengolahan data secara cepat dan efisien dengan
kemungkinan menampilkan output informasi yang sangat variatif. Pada saat
tertentu dominasi teknologi ini menjadi factor yang sangat merisaukan bagi user,khususnya
pada manajer tingkat atas dalam kaitannya dengan kemapanan penentu kelangsungan
hidup organisasi melalui instrument system dan prosedur. Apabila hal ini
terjadi,maka manajer justru dapat bersikap antipasti terhadap peranan analis
system.akibat lebih lanjut adalah terancamnya pencapaian tujuan organisasi itu
sendiri.
Rendahnya tingkat adaptasi organisasi terhadap perubahan dibandingkan
dengan cepatnya perkembangan teknologi pada tahap selanjutnya akan menghambat
peranan system informasi manajemen itu sendiri. Faktor perilaku organisasi
menjadi menjadi factor yang menentukan
efektivitas system informasi manajemen pada organisasi. Komleksitas ini ini
semakin bertambah dengan ditambahnya peranan informasi informal di satu pihak
dengan rendahnya fleksibilitas.
Sistem informasi mempunyai tiga tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu:
·
Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional,
·
Mendukung pengambilan keputusan manajemen dan
·
Mendukung persaingan keuntungan strategis.
- MANFAAT SIM DALAM ORGANISASI
Kemajuan dan kecanggihan teknologi pada era komunikasi ini membawa
konsekuensi dilakukannya proses pengolahan data secara cepat dan efisien dengan
kemungkinan menampilkan output informasi yang sangat variatif.Pada saat
tertentu dominasi teknologi ini menjadi factor yang sangat merisaukan bagi
user,khususnya pada manajer tingkat atas dalam kaitannya dengan kemapanan
penentu kelangsungan hidup organisasi melalui instrument system dan
prosedur.Apabila hal ini terjadi,maka manajer justru dapat bersikap antipasti
terhadap peranan analis system.akibat lebih lanjut adalah terancamnya
pencapaian tujuan organisasi itu sendiri.
a.
Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi
perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat organisasi
dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan
juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers
to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan
teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara
lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok
dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
b.
Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan
contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM,
bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka
yang berlangsung beberapa tahun.
c.
Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber
informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis.
Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan
jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end
users.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia
informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi
dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata
yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari
persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis
menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar.
C. SIM Pada Media Internet dan Jaringan Telekomunikasi.
Sistem informasi
manajemen dengan teknologi informasi sangat berhubungan, karena keduanya
bergerak dibidang informasi (pengolahan) dan teknologi informasi merupakan
bagian dari sistem informasi. Karena sistem informasi dapat tersusun oleh
beberapa teknologi informasi. sehingga apabila teknologi informasi mengalami
kerusakan maka mempengaruhi Sistem informasi atau sistem informasi juga akan
mengalami gangguan.
Mcleod (1995)
mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan yang
serupa. Para pemakai biasanya membentuk entitas organisasi formal atau sub unit
di bawahnya. Informasi menjelaskan suatu organisasi yang salah satu sistem
utamanya menjelasakan mengenai apa yang telah terjadi, apa yang sekarang
terjadi, dan apa kemungkinannya di masa mendatang.
Penerapan sistem
informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan
informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai
tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari
berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai Sistem Informasi
Manajemen. Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu:
aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga
aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk
pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan
mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan
sekitar organisasi.
Pemrosesan berperan
untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti.
Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk
mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau
aktivitasaktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan
umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input
berikutnya.
Dengan kata lain,
sistem informasi manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi yang
ditujukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para manajer dan para
pengguna lainnya yang berfungi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan lain
dalam cakupan organisasi ataupun perseorangan. Informasi itu sendiri, merupakan
data yang telah diolah, dianalisis, melalui suatu cara sehingga memiliki arti
makna (worth). Sedangkan data adalah fakta, atau fenomena yang belum dianalisis,
seperti jumlah, angka, nama, lambang yang menggambarkan suatu objek, ide,
kondisi ataupun situasi.
Hubungan SIM dengan
E-Governance
Pemanfaatan Sistem Informasi telah
semakin luas.Penggunaan pengguna informasi telah merambah bidang
perdagangan,pendidikan,pertahanan dan keamanan negara,sosial dan sebagainya.
Hal ini dikarenakan sistem informasi memiliki kelebihan dalam hal kecepatan,kemudahan
dan biaya yang murah.Dengan menggunakan sistem informasi,terwujudlah suatu
efisiensi dalam gerak kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan
sesamanya.Sistem informasi dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas dari
interaksi tersebut.Oleh sebab itu,sistem informasi banyak digunakan dalam
berbagai bidang kehidupan,dan dengan keuntungan-keuntungan yang ditawarkan
,teknologi ini mulai diterapkan dalam praktek pemerintahan.Kedua hal tersebut
merupakan hal yang saling berkaitan.
E-Governance sendiri dapat diartikan sebagai pemanfaatan teknologi informasi (seperti
internet, telepon, satelit) oleh institusi pemerintahan untuk meningkatkan kinerja pemerintah dalam hubungannya dengan masyarakat, komunitas bisnis, dan kelompok terkait lainnya (World Bank,
2001).
E-governance
intinya adalah proses pemanfaatan teknologi
informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan
sistem pemerintahan secara lebih efisien.
Karena itu, dalam melihat e-governance, kita jangan terperangah oleh unsur "e" semata,
tetapi yang lebih penting lagi adalah proses pemerintahannya itu sendiri.
D. Komunikasi Data
Komunikasi data adalah suatu bagian dari
telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan
data dan informasi diantara computer computer dan piranti-piranti yang lain
dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media
komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.
Komunikasi data merupakan baguan vital dari suatu masyarakat informasi karena
sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat
berkomunikasi satu sama lain.
Data yang dimaksud disini adalah sinyal-sinyal elektromagnetik yang
dibangkitkan oleh sumber data yang dapat ditangkap dan dikirimkan ke
terminal-terminal penerima. Yang dimaksud terminal adalah peralatan untuk
terminal suatu data seperti disk drive, printer, monitor, papan ketik, scanner,
plotter dan lain sebagainya.
Mengapa diperlukan suatu teknik komunikasi data antar komputer satu dengan
komputer atau terminal yang lain. Salah satunya adalah sebagai berikut :
1. Adanya distributed
processing , ini mutlak diperlukan jaringan sebagai sarana pertukaran data.
2. Transaksi
sering terjadi pada suatu lokasi yang berbeda dengan lokasi pengolahan datanya
atau lokasi di mana data tersebut akan digunakan, sehingga data perlu dikirim
ke lokasi pengolahan data dan dikirim lagi ke lokasi yang membutuhkan informasi
dari data tersebut.
3. Biasanya
lebih efisien atau lebih murah mengirim data lewat jalur komunikasi,
lebih-lebih bila data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan
dengan cara pengiriman biasa.
4. Suatu
organisasi yang mempunyai beberapa lokasi pengolahan data, data dari suatu
lokasi pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan mengirimkan data ke
lokasi pengolahan lain yang kurang atau tidak sibuk.
Jaringan
komputer mulai berkembang di awal tahun 1980 sebagai media komunikasi
komunikasi yang berkembang pesat. Sehingga sampai saat ini komputer menjadi
sarana komunikasi yang sangat efektif dan hampir seluruh bentuk informasi
melibatkan komputer dalam penggunaannya.
Dengan
ditemukannya internet, berbagai informasi bisa diakses dari rumah dengan biaya
yang murah. Komunikasi data sebenarnya merupakan gabungan dua teknik yang sama
sekali jauh berbeda yaitu pengolahan data dan telekomunikasi. Dapat diartikan
bahwa komunikasi data memberikan layanan komunikasi jarauk juah dengan sistem
komputer.
E.
Kendala
Penerapan SIM Pada Organisasi Pemerintah Dan Organisasi Pemerintah Daerah
1. Penerapan
SIM pada Pemerintahan (e-government).
E-government mengacu pada
penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet
dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk,
bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara
publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih
umum lagi dikenal sebagai world wide web.
Pada intinya e-government adalah
penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara
pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian
menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B
(Government to Business), dan G2G (Government to Government). Manfaat
e-government yang dapat dirasakan antara lain:
1.
Pelayanan servis
yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7
hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat
dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor
pemerintahan.
2.
Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku
bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan
hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini
menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3.
Pemberdayaan masyarakat
melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi,
masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh,
data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan
sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk
memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
4.
Pelaksanaan
pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat
dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas
areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi
antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada
lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan
yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.
Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah sangat mendesak untuk
dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah
keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi
on- line antar instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses
seluruh data dan informasi terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik.
Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan strategis dan kemajuan teknologi
mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi paradigma baru dengan upaya
peningkatan kinerja birokrasi serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya
pemerintah yang baik (good govermance).
Hal terpenting yang harus dicermati
adalah sektor pemerintah merupakan pendorong serta fasilitator dalam
keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu keberhasilan
pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar
instansi agar terjadi keterpaduan sistem antara pemerintah dengan pihak
penggunan lainnya. Upaya percepatan penerapan e- Government, masih menemui
kendala karena saat ini belum semua daerah menyelenggarakannya. Apalagi masih
ada anggapan e-Government hanya membuat web site saja sosialisasinya tidak
terlaksana dengan optimal. Namun berdasarkan Inpres, pembangunan sistem
informasi pemerintahan terpadu ini akan terealisasi sampai tahun 2005
mendatang. Kendati demikian yang terpenting adalah menghapus opini salah yang
menganggap penerapan e-Government ini sebagai sebuah proyek, padahal merupakan
sebuah sistem yang akan memadukan subsistem yang tersebar di seluruh daerah dan
departemen.
2.
Kendala
Penerapan SIM Pada Organisasi
a. Belum
adanya dokumentasi mengenai bagan arus ringkasan (summary flow chart)
yang memperlihatkan aliran/arus data sejak data mentah sampai dengan informasi
tercetak. Persoalan ini kelihatannya sederhana, tetapi terkadang bias
menyulitkan pihak manajer dalam mengawasi arus informasi yang terdapat dalam
organisasi yang dipimpinnya.
b. Lemahnya Data Management Systems. Ini
terbukti dari belum adanya standar operasi yang baku, munculnya ekses overflow
reporting, redundancy yang tidak efisien dan sebagainya.
d. Prosedur untuk melihat data secara
incidental masih terlalu lama, ini disebabkan karena banyak Kantor PDE yang
tidak menggunakan system database relasional yang lebih efisien sehingga direct
access sulit dilakukan.
d. Tata-ruang perkantoran masih kurang memadai.
Ruang untuk kegiatan-kegiatan ketatausahaan (tulis-menulis), operasi computer,
atau penyortiran data masih bercampur-baur sehingga pekerjaan menjadi kurang
sistematis.
e. Untuk
perawatan mesin atau perangkat keras, organisasi masih menggantungkan diri
kepada pihak pemasok dengan system kontrak pertahun. Akibatnya kalau ada
kerusakan-kerusakan teknis, sekalipun sangat sederhana, tidak bisa segera
diatasi sendiri oleh para pegawai.
Permasalahan
lain yang tida kalah pentingnya ialah kurang lancarnya pemasukan data. Proses data
entry sangat menentukan kelangsungan proses-proses pengolahan berikutnya.
Apabila sejak awal pengisian data tidak lancar dan tidak akurat, maka pekerjaan
untuk mengoreksi data akan bertambah panjang, data sorting akan lamban,
dan akhirnya tujuan organisasi PDE untuk menghasilkan informasi tepat pada waktunya
tidak akan tercapai. Dengan demikian masalah-masalah pemasukan data ini timbul
karena:
a. Kurangnya
pengertian dan kesadaran dari pihak konsumen sebagai pengisi data. banyak
pengisi data yang tidak sadar bahwa data yang akan dimasukkan ke dalam computer
harus memiliki format dan prosedur yang pasti untuk menghindari kesalahan
pengisian data.
b. Belum
meluasnya computerized minded di antara para pemakai data maupun para
pengelola data sendiri di dalam organisasi-organisasi pemerintah.
c. Lemahnya system informasi di dalam organisasi pengolahan data sendiri.
Ini menyangkut masalah-masalah administrative dan operasional seperti bagaimana
menangani volume data yang besar, membuat formulir isian data yang optimal,
menentukan jumlah macam data yang dibutuhkan secara tepat, menentukan standar
operasi, mengembangkan system input dan output, dan sebagainya.
F.
Pengendalian
SIM
Pengendalian
terhadap sistem informasi pada umumnya ada 2 (dua) yaitu pengendalian secara
umum dan pengendalian aplikasi yang tujuannya adalah untuk meminimalisasi
adanya gangguan terhadap sistem informasi.
A.
Pengendalian Secara Umum
Merupakan pengendalian sistem informasi yang paling
luar dan yang pertama harus dihadapi oleh pemakai sistem informasi, pengendalian
ini terdiri dari :
1. Pengendalian
organisasi
Pengendalian
organisasi yang baik dapat dicapai dengan cara adanya pemisahan tugas dan
tanggungjawab yang tegas sehingga kesempatan untuk melakukan gangguan sulit
diperoleh. Terdapat beberapa fungsi utama yang harus dipisahkan tugas dan
tanggung jawabnya yaitu bagian pengontrol data, bagian yang mempersiapkan data,
bagian operasi komputer,bagian pustaka data, bagian pemrogram dan pengembangan
sistem, dan bagian pusat informasi.
2. Pengendalian dokumentasi
Pengendalian
dokumentasi penting untuk keperluan seperti mempelajari cara pengoperasian
sistem, sebagai bahan penelitian, dasar pengembangan sistem lebih lanjut, dasar
dalam melakukan modofikasi dan perbaikan sistem dimasa yang akan datang, dan
materi acuan bagi auditor dalam melakukan pemeriksaan.
3.
Pengendalian
kerusakan perangkat keras
Gangguan
terhadap perangkat keras dalam pengoperasian sistem informasi dapat dicegah
dengan cara pertama : pengendalian perangkat keras pengendalian ini berfungsi
untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras, kedua :
dengan menyediakan perangkat keras cadangan yang akan digunakan jika perangkat
keras utama mengalami kerusakan atau macet, penggunaan cadangan ini dikenal
dengan dual processor computer, ketiga : dengan membeli asuransi jika
perangkat keras rusak maka akan diganti oleh pihak asuransi.
4. Pengendalian
keamanan fisik
Dilakukan
untuk menjaga keamanan terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan user
(manusia). Pengendalian keamanan fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara
antara lain :
a.
Pengawasan
terhadap pengaksesan fisik atau pembatasan akses terhadap sistem informasi;
b.
Pengaturan
lokaso fisik;
c.
Penerapan
alat-alat pengamanan;
d.
Stabilizer;
e.
AC untuk
mengatur temperature dalam ruangan; dan
f.
Pendeteksi
kebakaran.
5.
Pengendalian
keamanan data
Beberapa
cara pengendalian untuk keamanan data yang dapat diaplikasikan adalah
dipergunakan data log, proteksi file, pembatasan pengaksesan,
data back-up atau recovery.
B.
Pengendalian Aplikasi
Pengendalian ini dipasang dalam
program aplikasinya yaitu pengendalian pada tahap masukan, pengendalian pada
tahap pengolahan atau proses dan pengendalian pada tahap keluaran.
Pengendalian pada tahap masukan
mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah
lengkap, terkumpul secara keseluruhan dan terbebas dari kesalahan sebelum masuk
ke proses pengolahan. Pengendalian masukan ini sangat penting karena input yang
salah tentunya akan menghasilkan output yang salah, sehingga pada tahap masukan
data harus benar-benar terbebas dari kesalahan. Pengendalian masukan mencakup dua tahap yaitu tahap
penangkapan data (data capture) terdapat beberapa proses pengendalian
yaitu mengecek penomoran dokumen dasar apakah menggunakan nomor urut tercetak
atau tidak, memaksimumkan masing-masing field pada dokumen dasar,
pengkajian ulang data, dan melakukan verifikasi data, tahap kedua pemasukan
data (data entry) berupa beberapa pengendalian yaitu echo check,
existence check, matching check, field check, sign check, relationship check,
limit check, range check, self-checking digit check, sequence check, label
check, bath control total check, and zero balance check.
Pada pengendalian pengolahan
terdapat tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mencegah kesalahan-kesalahan
yang terjadi selama proses pengolahan data yang dilakukan setelah data
dimasukkan ke komputer. Kesalahan-kesalahan pada pengolahan pada umumnya
disebabkan oleh : overflow (terjadi jika pengolahan menghasilkan
perhitungan yang nilainnya terlalu besar atau kecil sehingga tidak mampu
tersimpan di memori komputer), kesalahan logika program, logika program yang
tidak lengkap, penangan pembulatan yang salah, kesalahan akibat kehilangan atau
kerusakan record, kesalahan dalam urutan data, kesalahan data di file
acuan, dan kesalahan proses serentak. Untuk mengecek kesalahan tersebut
dilakukan pengendalian berupa pengecekan-pengecekan kesalahan seperti : control
total check, matching check, reference file check, limit and reasonable check,
crossfooting check, and record locking
Pengendalian keluaran dimaksudkan
untuk kedua macam bentuk keluaran yaitu keluaran dalam bentuk hard copy dan
pengeluaran dalam bentuk soft copy. Baik keluaran berupa hard copy maupun
soft copy tersebut memiliki tahapan masing-masing dan untuk setiap
tahapan tersebut memiliki pengendalian tersendiri yang tujuannya adalah untuk
menghasilkan keluaran yang benar-benar terbebas dari kesalahan-kesalahan.
G. Pengambilan Keputusan Dalam SIM
A.
Kerangka
Dasar Pengambilan Keputusan
Dalam manajemen
pengambilan keputusan memegang peranan yang sangat penting karena keputusan
yang diambil oleh manager merupakan hasil pemikiran akhir yang harus
dilaksanakan oleh bawahannya tau mereka yang bersangkutan dengan organisasi
yang ia pimpin. Penting karena menyangkut semua aspek manajemen. Kesalahan
dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra
sampai pada kerugian uang. Adakalanya keputusan yang diambil oleh manajer
sendiri, tetapi tidak jarang juga bersama staf, tergantung dari besar kecilnya
masalah dan gaya kepemimpinan yang dianut oleh manajer. Yang jelas pengambilan
keputusan tidak bisa diambil secar sembarang. Pengambilan keputusan adalah
suatu proses pemikiran dalam rangka pemecahan suatu masalah untuk memperoleh
hasil akhir untuk dilaksanakan.
Ada 3 model
sebagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh
Herbert A. Simon:
Tahap
proses dalam
Pengambilan
keputusan
|
Penjelasan
|
Pemahaman
|
Menyelidiki
lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh
diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat menetukan
masalahnya.
|
Perancangan
|
Menemukan,
mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan.
Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara
pemecahan dan menguji apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
|
Pemilihan
|
Memilih
arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan
dan dilaksanakan.
|
Dengan demikian, proses pengambilan keputusan dapat
dipandang sebagai arus dari pemahaman sampai perancangan dan pemilihan, tetapi
pada setiap tahap hasilny mungkin dikembalikan lagi ketahap sebelumnya untuk
dimulai lagi. Misalnya, pemilihan mungkin menolak semua alternatif dan
mengembalikannya ketahap perancangan untuk menghasilkan pemecahan tambahan.
Tiga tahap pengambilan keputusan
dalam hubungannya dengan SIM
Tahap proses
pengambilan keputusan
|
Hubungan dengan SIM
|
Pemahaman
|
Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik
dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus
memberikan kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti semua data
dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menuntut
perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi
untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi
tingkat atas sehingga masalah tersebut dapat ditangani.
|
Perancangan
|
SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah
data dan meprakarsai pemecahan alternatif. Model harus membantu menganalisis
alternatif.
|
Pemilihan
|
SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan
disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila
telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk
umpan balik dan penilaian kemudian.
|
Pengambilan keputusan dapat
dilakukan dengan cara tertutup atau terbuka. Sistem pengambilan keputusan
tertutup menganggap bahwa keputusan dipisahkan dari masukan yang tidak
diketahui dari lingkungannya. Dalam sistem ini, pengambilkeputusan dianggap :
1.
Mengetahui semua alternati dan akibat atau hasil
masing-masing alternatif.
2.
Mempunyai suatu mode (aturan, hubungan, dan
sebagainya) yang memungkinkan ia membuat urutan alternatif yang disukai.
3.
Memilih alternatif yang memaksimumkan sesuatu seperti
keuntungan, volume penjualan, atau kegunaan.
Sistem
pengambilan keputusan yang terbuka memandang keputusan sebagai terjadi dalam
suatu lingkungan yang kompleks dan sbagian tidak diketahui. Keputusan
dipengaruhi oleh lingkungan dan proses pengambilan keputusan selanjutnya
mempengaruhi lingkungan. Pengambil keputusan dianggap tidak harus logis dan
sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak menunjukkan rasionalitas hanya dalam
batas yang ditentukan oleh latar belakang, penglihatan alternatif, kemampuan
untuk menangani model keputusan dan sebagainya.
B.
Tipe
Pengambilan Keputusan
Pembuatan
keputusan dapat didefinisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan
oleh manajer puncak, tetapi juga para manajer menengah dan lini pertama. Setiap
jabatan seseorang dalam organisasi menyangkut berbagai derajat pembuatan
keputusan, bahkan untuk pekerjaan rutin sekalipun dan dalam macam organisasi
apapun. Salah satu metode pengklasifikasian keputusan yang banyak digunakan
adalah menentukan apakah keputusan itu diprogram atau tidak. Keputusan yang
diprogram (programmed decisions) adalah keputusan yang dibuat menurut
kebiasaan, aturan, atau prosedur. Keputusan ini rutin dan berulang-ulang.
Setiap organisasi mempunyai kebijaksanaan tertulis atau tidak tertulis yang
memudahkan pembuatan keputusan dalam situasi yang berulang dengan membatasi dan
menghilangkan alternatif.
Keputusan
yang tidak diprogram adalah keputusan
yang berkenaan dengan masalah khusus, khas, atau tidak biasa. Bila suatu
masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh kebijaksanaan atau sangat penting
sehingga perlu penanganan khusus, harus diselesaikan dengan suatu keputusan
yang tidak diprogram. Beberapa contoh masalah yang memerlukan keputusan yang
tidak diprogram antara lain : cara pengalokasian sumber daya organisasi,
penanganan lini produk yang jatuh dipasaran, atau cara perbaikan hubungan
masyarakat. Semakin tinggi kedudukan dalam organisasi, dibutuhkan kemampuan
membuat keputusan yang tidak diprogram lebih tinggi. Atas dasar alasan ini,
berbagai program latihan manajemen mencoba mengembangkan kemampuan manajer
dalam membuat keputusan yang tidak diprogram.
Teknik – teknik pembuatan keputusan tardisonal dan
modern yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon.
Tipe – tipe keputusan
|
Teknik – teknik pembuatan keputusan
|
|
Tradisional
|
Modern
|
|
Diprogram :
Keputusan rutin dan berulang-ulang
Organisasi
mengembangkan proses bagi penanganannya
|
1.
Kebiasaan
2.
Kegiatan rutin :
Prosedur pengoperasian standar.
3.
Struktur organisasi pengharapan umum
Sistem tujuan saluran disusun dengan baik.
|
1.
Tekni-tekni riset
Operasi :
Analisa matematik
Model - model
Simulasi komputer.
2.
Pengolahan data elektronik.
|
Tidak Diprogram :
Keputusan
sekali pakai, disusun tidak sehat dan kebijaksanaan. Ditangani dengan proses
pemecahan masalah umu.
|
1.
Kebijakan intuisi dan kreatifitas.
2.
Coba – coba.
3.
Seleksi dan latihan para pelaksana.
|
Tekni
pemecahan masalah yang diterapkan pada :
a.
Latihan membuat keputusan.
b.
Penyusunan program komputer “Heuristic”
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem informasi manajemen menyediakan
informasi setiap orang untuk pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan
akurat dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi. SIM dan sistem
pendukung keputusan merupakan aspek desain informatika organisasional yang
memberikan suatu pengeruh besar dalam suatu oraganisasi/ perusahaan. Jika kedua
sistem ini doterapkan dengan baik dalam membangun suatu organisasi, maka
organisasi tersebut kemungkinan besar berjalan lancar dan memberikan efisiensi
kepada pengelola.
B. Saran
Dalam
pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan - kekurangan baik dalam penulisan maupun isi dalam makalah
ini. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengalaman dan ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu kami mohon ma’af atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat
dalam makalah ini. Penulis mengharapkan kritik dan sarannya dari kita semua
baik dalam penulisan makalah ini maupun informasinya agar pendidikan dinegara
kita ini lebih baik dan bermutu dan tentu saja tidak terlepas dari peran kita
semua sebagai generasi penerus yang akan membangun negara ini.
REFERENSI
Tata Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogkakarta : C. V ANDI
McLeod, Raymond and P.Schell, George. 2007. Management Information System (Sistem
Informasi Manajemen). Jakarta : salemba Empat
http://kebolangsing.wordpress.com/2009/12/25/peranan-sistem-informasi-manajemen-sebagai-pengambilan-keputusan/
Wahyudi Kumorotomo dan Subandono Agus Margono. 1998. Sistem Informasi
Manajemen dalam Organisasi Publik. Yogyakarta; Gadjah Mada University Press
C.Laudon,
Kenneth. P.Laudon, Jane. Sistem
Informasi Manajemen. Yogyakarta:
ANDI. 2004.
Stainless Steel Dibel - Titanium Dibel - Titsanium Arts
BalasHapusStainless Steel Dibel - Titanium Dibel titanium nipple rings · Product Details. $0.95. Product Details: Stainless ford edge titanium 2021 Steel Dibel Product Details. titanium bar stock The Dibel black titanium rings Stainless Steel Dibel Stainless omega seamaster titanium Steel Dibel
zi372 nfl jerseys,nfl shop,nfl jerseys,nfl shop,nfl jerseys,nfl jerseys,Cheap Jerseys from china,Cheap Jerseys china,nfl jerseys wi507
BalasHapus