TUGAS
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Tentang
PERBANDINGAN
INFORMASI DAN PENGELOLAAN SIM PADA ORGANISASI PUBLIK DAN PRIVAT SERTA
KENDALANYA
OLEH
:
RISMAN
1101758
Dosen Pembimbing
ALDRI FRINALDI,
SH., MH
PRODI ILMU
ADMINISTRASI NEGARA
JURUSAN ILMU
SOSIAL POLITIK
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2013
PERBANDINGAN
INFORMASI DAN PENGELOLAAN SIM PADA ORGANISASI PUBLIK DAN PRIVAT SERTA
KENDALANYA
A. Definisi Sistem informasi Manajemen
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,penjelasan
status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi
dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dair
sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya
informasi utnuk mendukung perencanaan danperumusan kebijakan oleh tingkat
manajemen.
Definisi
sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah
sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted ) untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras ( hardware )
dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan
keputusan, dan sebuah “data base”.
Unsur-unsur SIM adalah:
1. Manusia
2. Perangkat keras (hardware)
3. Perangkat lunak (software)
4. Data
5. Prosedur
1. Manusia
2. Perangkat keras (hardware)
3. Perangkat lunak (software)
4. Data
5. Prosedur
B. Hubungan Sistem Informasi Manajemen dan Teknologi Informasi
Sistem informasi
manajemen dengan teknologi informasi sangat berhubungan, karena keduanya
bergerak dibidang informasi (pengolahan) dan teknologi informasi merupakan
bagian dari sistem informasi. Karena sistem informasi dapat tersusun oleh
beberapa teknologi informasi. sehingga apabila teknologi informasi mengalami
kerusakan maka mempengaruhi Sistem informasi atau sistem informasi juga akan
mengalami gangguan.
Mcleod (1995)
mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan yang
serupa. Para pemakai biasanya membentuk entitas organisasi formal atau sub unit
di bawahnya. Informasi menjelaskan suatu organisasi yang salah satu sistem
utamanya menjelasakan mengenai apa yang telah terjadi, apa yang sekarang
terjadi, dan apa kemungkinannya di masa mendatang.
Penerapan sistem
informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan
informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai
tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari
berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai Sistem Informasi
Manajemen. Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu:
aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga
aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk
pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan
mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan
sekitar organisasi.
Pemrosesan berperan
untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti.
Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk
mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau
aktivitasaktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan
umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input
berikutnya.
Dengan kata lain, sistem informasi manajemen
merupakan keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pembuatan
keterangan-keterangan bagi para manajer dan para pengguna lainnya yang berfungi
untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan lain dalam cakupan organisasi ataupun
perseorangan. Informasi itu sendiri, merupakan data yang telah diolah,
dianalisis, melalui suatu cara sehingga memiliki arti makna (worth). Sedangkan
data adalah fakta, atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angka,
nama, lambang yang menggambarkan suatu objek, ide, kondisi ataupun situasi.
C. Pemakaian sim pada organisasi publik
Pemakaian
teknologi informasi telah memberi warna baru pada mekanisme layanan umum yang
diberikan oleh organisasi-organisasi publik sebagai organisasi yang memiliki
misi dan sistem pengambilan keputusan yang berbeda dengan organisasi swasta.
Komputerisasi dan otomasi berlangsung dimana-mana seiring dengan pengembangan
sistem administrasi di dalam organisasi-organisasi tersebut guna menciptakan
tata-kerja yang efektif dan efisien. Pada saat yang sama Sistem Informasi
Manajemen Nasional (SIMNAS) yang andal hanya akan dapat dicapai apabila
pengembangan simpul-simpul sistem informasi manajemen dalam
organisasi-organisasi publik itu dapat dilaksanakan dengan baik. Masalah yang
dihadapi oleh organisasi-organisasi publik pada umumnya dalam rangka pengembangan
sistem informasi manajemen ialah bagaimana memadukan nilai efektivitas sistem administrasi dan layanan umum
kepada masyarakat dengan nilai efisiensi didalam
tata-kerja organisasi.
Secara umum, SIM publik terutama memiliki dua pola
yaitu:
1. Sistem pendukung keputusan (decision support system)
Sistem pendukung keputusan dirancang secara khusus untukmendukung seseorang
yang harus mengambil keputusan-keputusan tertentu.Berikut ini beberapa
karakteristik sistem pendukung keputusan (Oetomo,2002):
a.
Interaktif
Memiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai
dapatmelakukan akses secara cepat ke data dan memperoleh informasi
yangdibutuhkan.
b.
Fleksibel
Memiliki sebanyak mungkin variabel masukkan, kemampuan untukmengolah dan
memberikan keluaran yang menyajikan alternatif-alternatif keputusan kepada
pemakai.
c.
Data kualitas
Memiliki kemampuan menerima data kualitas yang dikuantitaskan yangsifatnya
subyektif dari pemakainya, sebagai data masukkan untukpengolahan data.
Misalnya: penilaian terhadap kecantikan yang bersifatkualitas, dapat
dikuantitaskan dengan pemberian bobot nilai seperti 75atau 90.
d.
Prosedur Pakar
Mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan rumusan formalatau
juga beberapa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok dalammenyelesaikan
suatu bidang masalah dengan fenomena tertentu.
2. Sistem
manajemen database untuk layanan umum.
Kebutuhan-kebutuhan akan perencanaan
sistem komunikasi data, otoritas penggunaan data, arsitektur perangkat keras
dan perangkat lunak maupun sumberdaya manusia yang menunjang masing-masing pola
ini dalam beberapa hal akan berlainan pula. Sistem pendukung keputusan lebih
banyak menyangkut perencanaan beserta keputusan-keputusan strategis tingkat
manajerial dengan waktu tanggapan atas informasi yang lebih cepat. Sebaliknya,
sistem manajemen database layanan umum lebih banyak menyangkut
keputusan-keputusan rutin tetapi harus disertai dengan akurasi data dan
informasi yang tinggi serta sistem operasional yang dapat diandalkan. Dimasa
mendatang, pengembangan SIM publik akan mengarah kepada perluasan aplikasi
teknologi informasi, pola administrasi yang lebih fungsional, pemakaian
teknik-teknik baru didalam pengembangan SIM berbasis komputer, dan penciptaan
sistem layanan umum yang integratif.
Manfaat SIM
pada Organisasi Publik
1.
Penyimpanan
arsip dan dokumentasi/pencatatan data
2.
Pembuatan dan
pengolahan data statistik.
3.
Penyelenggaraan administrasi perkantoran.
4.
Pengolahan data untuk mendukung
penyelenggaraan kegiatan Administrasi Pembinaan seperti yang pada saat ini
telah dilaksanakan.
5.
Pertukaran data
dan informasi antara pejabat/instansi, sehingga tidak perlu semua data harus di
kembangkan dan dikelola sendiri oleh bagian yang memerlukan tetapi dapat
mengakses data yang menjadi tanggung jawab fungsi yang bersangkutan.
6.
Berkomunikasi, diskusi dan teleconference
secara lebih efisien, dengan memanfatkan fasilitas E-mail.
7.
Publikasi (edaran, undangan, pemberitaan, buletin
dan sebagainya) dengan membuat situs.
8.
Menyusun
perencanaan program, kegiatan dan anggaran.
9.
Melakukan simulasi pelaksanaan suatu rencana
operasi atau implementasi kebijaksanaan atau keputusan. Simulasi ini dapat
digunakan untuk menguji efektifitas rencana dan memperkirakan tingkat
keberhasilan atau dampak negatif/kerugian yang mungkin timbul agar dapat
disiapkan rencana antisipasinya.
10. Melakukan evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan.
11. Membuat analisis, perkiraan, ramalan kejadian
berdasarkan data dan informasi yang dimasukkan.
12. Profiling, yaitu menganalisis keterkaitan
berbagai fakta, keadaan, kejadian, dan indikasi lain, sehingga dapat
dideskripsikan sketsa, profil, pola perilaku tertentu.
Kelemahan Sistem Informasi Manajemen
Dapat
memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja,
sehingga dapat menambah angka pengangguran. Fungsi manusia sebagai tenaga kerja
banyak tergantikan oleh teknologi-teknologi yang ada. Selain itu dengan adanya
Sistem Informasi Manajemen tersebut membuat ketergantungan manusia terhadap
Sistem Informasi Manajemen tersebut, sehingga mengesampingkan rasionalitas
manusia itu sendiri.
D. Penggunaan SIM Pada Privat
Sistem
informasi manajemen (SIM) mempunyai keunggulan yaitu dapat menolong perusahaan
untuk (1) meningkatkan efisiensi operasional, (2) memperkenalkan inovasi dalam
bisnis, dan (3) membangun sumber-sumber informasi strategis.
1. Meningkatkan efisiensi operasional
1. Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi
di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi
lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan
strategi keunggulan biaya (low-cost leadership).
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis.
Penggunaan ATM (automated teller machine)
dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem
informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan
strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan
utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran
(switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau
pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi
penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh
perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan
sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk
menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3.
Membangun sumber-sumber informasi strategis.
Teknologi
sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi
strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini
berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Kelemahan
penggunaan SIM pada organisasi privat
- Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date).
- Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
- Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.
- Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan (ditanggung sendiri).
Perbandingan
Informasi Pada Organisasi Publik dan Privat
No
|
Organisasi
Publik
|
Organisasi
Privat
|
|
1.
|
Tujuan
|
pelayanan
|
laba
|
2.
|
Produk yang dihasilkan
|
Publics goods
|
Privat goods
|
3.
|
Cara pengambilan keputusan
|
demokratis
|
Strategis bisnis
|
4.
|
Ukuran kinerja
|
Social welfare
|
efisiensi
|
5.
|
Misi organisasi
|
“melakukan kebaikan”
|
“untung rugi”
|
Selain hal
diatas juga terdapat perbedaan pengunaan SIM pada organisasi publik dan privat,
dinatarany adalah :
1)
Orientasi
Organisasi
laba berorientasi pada laba atau untung, sedang organisasi public berorientasi
pada pelayanan kepada masyarakat (tidak mencari untung). Sementara organisasi
nirlaba hanya sebagai suatu organisasi yang didirikan untuk mendukung
suatu isu di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak
komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba
(moneter).
2)
Kepemilikan
Kepemilikan organisasi nirlaba tidak
jelas siapa sesungguhnya ’pemilik’ organisasi apakah anggota, klien, atau
donatur. Pada organisasi privat, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil
usaha organisasinya. Sementara pemilikan organisasi public adalah milik Negara
yang dimana telah diatur oleh konstitusi.
Pada organisasi privat yang telah memiliki sumber
pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya, sedangkan organisasi
public didanai oleh pendapatan Negara atau daerah yang didapat dari pajak.
4)
Dalam hal penyebaran tanggung jawab
Pada organisasi privat telah jelas
siapa yang menjadi Dewan Komisaris, yang kemudian memilih seorang Direktur
Pelaksana. Sedangkan di organisasi public yang bertanggung jawab adalah Negara
yang didelgasikan kepada pejabat atau orang tertentu untuk mengelolanya dan
kalau tidak maka dikenai sanksi.
E.
Konsep
Pengambilan Keputusan Didalam Sistem Informasi Manajemen
Dalam
manajemen, pengambilan keputusan (decision making) memegang peranan yang sangat
penting karena keputusan yang diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran
akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau mereka yang bersangkutan
dengan organisasi yang ia pimpin.
Pada
hakekatnya pengambilan keputusan dilatarbelakangi oleh adanya suatu masalah
atau problem dalam usaha mencapai suatu tujuan tertentu. Pembuatan keputusan
bertujuan mengatsi atau memecahkan masalah yang bersangkutan sehingga usaha
pencapaian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif.
Selain itu, pembuatan keputusan dipandang sebagai usaha untuk mencari dari
suatu masalah yang terjadi.
Ada 3 model
sebagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh
Herbert A. Simon:
Tahap
proses dalam
Pengambilan
keputusan
|
Penjelasan
|
Pemahaman
|
Menyelidiki
lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh
diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat menetukan
masalahnya.
|
Perancangan
|
Menemukan,
mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat digunakan.
Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara
pemecahan dan menguji apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
|
Pemilihan
|
Memilih
arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan
dan dilaksanakan.
|
Dengan demikian, proses pengambilan keputusan dapat
dipandang sebagai arus dari pemahaman sampai perancangan dan pemilihan, tetapi
pada setiap tahap hasilny mungkin dikembalikan lagi ketahap sebelumnya untuk
dimulai lagi. Misalnya, pemilihan mungkin menolak semua alternatif dan
mengembalikannya ketahap perancangan untuk menghasilkan pemecahan tambahan.
F. CONTOH
PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA ORGANISASI PUBLIK.
Penerapan Sistem Informasi Manajemen atau yang
disingkat SIM bisa dalam berbagai bidang. Berikut ini saya akan memeberikan
contoh penereapan SIM di bidang Rumah Sakit.
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
SIM adalah perangkat prosedur yang
terorganisasi apabila dijalankan akan memberikan umpan balik dan informasi
kepada manajemen tentang masukan, proses, dan keluaran dari suatu siklus
manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian.
SIM merupakan sebuah sistem mesin pemakai yang
terintegrasi yang menyediakan informasi untuk menunjang operasi manajemen dan
fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi. Sistem tersebut
memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer, dan prosedur-prosedur manual;model-model
untuk analisis, perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan; dan suatu
“database” (Gordon B.Davis dan Margareth H.Olson).
Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit adalah
sebuah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur
proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan
prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan tepat. sistem
informasi rumah sakit umumnya mencakup masalah klinikas (media), pasien dan
informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan rumah sakit itu sendiri.
MEKANISME
KONTROL :
Mendukung pengendalian mutu pelayanan medis,
penilaian produktivitas, analisis, pemanfaatam dan perkiraan kebutuhan,
perencanaan dan evaluasi program, menyederhanakan pelayanan, penilaian klinis,
sistem ini berguna untuk menunjang proses fungsi fungsi, manajemen dan
pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit.
Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur
pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di
intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan
informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan
keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru
guna menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan baik
G.
ERP pada PT. TELKOM
PT.Telkom adalah salah satu perusahaan yang sudah menerapkan ERP ke dalam fungsi bisnisnya.Enterprice Resource Planning (ERP) adalah suatu alat bantu berupa perangkat lunak yang terdiri dari modul-modul yang merupakan fungsi standar dari proses bisnis, diantarnya produksi, penjualan, sumber daya manusia, finansial dan lain-lain yang terintegrasi dengan satu arsitektur teknogi informasi. Diterapkannya alat bantu ERP ini dikarenakan tuntutan suatu perusahaan untuk mengikuti standar internasional, legacy information system, bagaimana peran penjualan, analisis terhadap biaya, dan bagaimana penulisan best practice, best process dan best functionality ke dalam suatu perangkat lunak. Adapun implementasi ERP pada PT.Telkom disebut dengan INFUSION, INFUSION mengintegrasikan penanganan kustomer, produk , dan jaringan serta pihak manajemen menjadi satu. 4 bagian integrasi tersebut adalah TICARES, TeNOSS, TIBS, TREMS. Sejauh mana implementasi ERP tersebut diukur dengan model penillaian kesuksesan implementasi ERP Ifinedo (2006), 4 dimensi yang menjadi konseptualitas kesuksesan ERP diuji dari 4 dimensi yaitu system quality, information quality, individual impact dan organizational impact, dan ada 2 tambahan dimensi baru yaitu workgroup impact dan consultantquality.
PT.Telkom adalah salah satu perusahaan yang sudah menerapkan ERP ke dalam fungsi bisnisnya.Enterprice Resource Planning (ERP) adalah suatu alat bantu berupa perangkat lunak yang terdiri dari modul-modul yang merupakan fungsi standar dari proses bisnis, diantarnya produksi, penjualan, sumber daya manusia, finansial dan lain-lain yang terintegrasi dengan satu arsitektur teknogi informasi. Diterapkannya alat bantu ERP ini dikarenakan tuntutan suatu perusahaan untuk mengikuti standar internasional, legacy information system, bagaimana peran penjualan, analisis terhadap biaya, dan bagaimana penulisan best practice, best process dan best functionality ke dalam suatu perangkat lunak. Adapun implementasi ERP pada PT.Telkom disebut dengan INFUSION, INFUSION mengintegrasikan penanganan kustomer, produk , dan jaringan serta pihak manajemen menjadi satu. 4 bagian integrasi tersebut adalah TICARES, TeNOSS, TIBS, TREMS. Sejauh mana implementasi ERP tersebut diukur dengan model penillaian kesuksesan implementasi ERP Ifinedo (2006), 4 dimensi yang menjadi konseptualitas kesuksesan ERP diuji dari 4 dimensi yaitu system quality, information quality, individual impact dan organizational impact, dan ada 2 tambahan dimensi baru yaitu workgroup impact dan consultantquality.
Tingkat keberhasilan implementasi ERP di PT. Telkom
dalam hal ini penilaian terhadap tingkat keberhasilan implementasi TREMS dengan
menggunakan model Infinedo (2006) menghasilkan persepsi positif, dengan tingkat
kepuasan sebesar 8,17 dari nilai maksimal sebesar 12. Hal ini menunjukkkan PT.
Telkom berhasil mengimplementasikan ERP TREMS sehingga dapat memenuhi kebutuhan
user terhadap sistem dan operasional. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan implementasi ERP di PT. Telkom berdasarkan penilaian terhadap
implementasi TREMS dan Variabel Organisasi, Variabel IT, Dimensi sukses ERP dan
Perspektif evaluator adalah faktor penentu kesuksesan dan faktor pendorong
kesuksesan.
Faktor penentu kesuksesan terdiri dari dukungan
manajemen atas, misi dan tujuan implementasi ERP, kualitas sistem, kualitas
informasi, konversi data dari sistem yang lama, tingkat kepuasan dengan sistem
IT saat ini dan kualitas konsultan. Sedangkan faktor pendorong kesuksesan
terdiri dari ukuran organisasi/perusahaan, struktur organisasi, budaya
organisasi, posisi kepala IT dalam organisasi, kompetensi staff IT.Adapun
penggunaan database yakni Data-data yang terdapat dalam database terkait dengan
data mitra, pemasok dan pembelian, pelanggan dan penjualan, petugas penyuluh
lapangan, cash management dan data produksi selalu menggunakan Microsoft sql.
Adapun untuk menangani kerawanan database yang pada akhirnya menimbulkan
ancaman, SBU Kemitraan menerapkan metode pengamanan data yang terkait dengan
electronically safe, physically safe dan procedurally safe.yang telah dilakukan
adalah seperti access right assignment, authentication, virus
prevention, detection and removal, network protection and security, periodical
data backup, monitoring system, establishment of IT organization, establishment
of SOP and Training, standardized software, firewall installation, dan information
Technology (IT) Audit. Khusus untuk database recovery system dan database
recovery center, SBU Kemitraan harus mulai membuat perencanaan yang sistematis,
sehingga meminimalisasi ancaman yang ditimbulkan.
REFERENSI
C.Laudon,
Kenneth. P.Laudon, Jane. Sistem
Informasi Manajemen. Yogyakarta:
ANDI. 2004.
Sutabri, Tata. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta: ANDI. 2005.
Wahyudi Kumorotomo dan Subandono
Agus Margono. 1998. Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi Publik.
Yogyakarta; Gadjah Mada University Press
terimakasih om, ilmu nya sangat berguna seklai
BalasHapusThanks for sharing. Semoga bisa bermanfaat untuk lebih banyak orang lagi.
BalasHapus